A song for you
You're just too good to be true
Can't keep my eyes off you
You'd feel like heaven to touch
I wanna hold you so much
At long last love has arrived
And I thank God I'm alive
You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you
Pardon the way that I stare
There's nothing else to compare
The sight of you makes me weak
There are no words left to speak
But if you feel like I feel
Please let me know that it's real
You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you
I love you baby, and if it's quite alright
I need you baby to warm the lonely nights
I love you baby, trust in me when I say
Oh pretty baby, don't bring me down, I pray
Oh pretty baby, now that I've found you, stay
And let me love you, baby, let me love you...
Minggu, 06 Desember 2009
SERIBU MASJID SATU JUMLAHNYA Emha Ainun Nadjib
SERIBU MASJID SATU JUMLAHNYA
Emha Ainun Nadjib
Satu
Masjid itu dua macamnya
Satu ruh, lainnya badan
Satu di atas tanah berdiri
Lainnya bersemayam di hati
Tak boleh hilang salah satunya
Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu
Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu
Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu
Dua
Masjid selalu dua macamnya
Satu terbuat dari bata dan logam
Lainnya tak terperi
Karena sejati
Tiga
Masjid batu bata
Berdiri di mana-mana
Masjid sejati tak menentu tempat tinggalnya
Timbul tenggelam antara ada dan tiada
Mungkin di hati kita
Di dalam jiwa, di pusat sukma
Membisikkannama Allah ta'ala
Kita diajari mengenali-Nya
Di dalam masjid batu bata
Kita melangkah, kemudian bersujud
Perlahan-lahan memasuki masjid sunyi jiwa
Beriktikaf, di jagat tanpa bentuk tanpa warna
Empat
Sangat mahal biaya masjid badan
Padahal temboknya berlumut karena hujan
Adapun masjid ruh kita beli dengan ketakjuban
Tak bisa lapuk karena asma-Nya kita zikirkan
Masjid badan gampang binasa
Matahari mengelupas warnanya
Ketika datang badai, beterbangan gentingnya
Oleh gempa ambruk dindingnya
Masjid ruh mengabadi
Pisau tak sanggup menikamnya
Senapan tak bisa membidiknya
Politik tak mampu memenjarakannya
Lima
Masjid ruh kita baw ke mana-mana
Ke sekolah, kantor, pasar dan tamasya
Kita bawa naik sepeda, berjejal di bis kota
Tanpa seorang pun sanggup mencopetnya
Sebab tangan pencuri amatlah pendeknya
Sedang masjid ruh di dada adalah cakrawala
Cengkeraman tangan para penguasa betapa kerdilnya
Sebab majid ruh adalah semesta raya
Jika kita berumah di masjid ruh
Tak kuasa para musuh melihat kita
Jika kita terjun memasuki genggaman-Nya
Mereka menembak hanya bayangan kita
Enam
Masjid itu dua macamnya
Masjid badan berdiri kaku
Tak bisa digenggam
Tak mungkin kita bawa masuk kuburan
Adapun justru masjid ruh yang mengangkat kita
Melampaui ujung waktu nun di sana
Terbang melintasi seribu alam seribu semesta
Hinggap di keharibaan cinta-Nya
Tujuh
Masjid itu dua macamnya
Orang yang hanya punya masjid pertama
Segera mati sebelum membusuk dagingnya
Karena kiblatnya hanya batu berhala
Tetapi mereka yang sombong dengan masjid kedua
Berkeliaran sebagai ruh gentayangan
Tidak memiliki tanah pijakan
Sehingga kakinya gagal berjalan
Maka hanya bagi orang yang waspada
Dua masjid menjadi satu jumlahnya
Syariat dan hakikat
Menyatu dalam tarikat ke makrifat
Delapan
Bahkan seribu masjid, sejuta masjid
Niscaya hanya satu belaka jumlahnya
Sebab tujuh samudera gerakan sejarah
Bergetar dalam satu ukhuwah islamiyah
Sesekali kita pertengkarkan soal bid'ah
Atau jumlah rakaat sebuah shalat sunnah
Itu sekedar pertengkaran suami istri
Untuk memperoleh kemesraan kembali
Para pemimpin saling bercuriga
Kelompok satu mengafirkan lainnya
Itu namanya belajar mendewasakan khilafah
Sambil menggali penemuan model imamah
Sembilan
Seribu masjid dibangun
Seribu lainnya didirikan
Pesan Allah dijunjung di ubun-ubun
Tagihan masa depan kita cicilkan
Seribu orang mendirikan satu masjid badan
Ketika peradaban menyerah kepada kebuntuan
Hadir engkau semua menyodorkan kawruh
Seribu masjid tumbuh dalam sejarah
Bergetar menyatu sejumlah Allah
Digenggamnya dunia tidak dengan kekuasaan
Melainkan dengan hikmah kepemimpinan
Allah itu mustahil kalah
Sebab kehidupan senantiasa lapar nubuwwah
Kepada berjuta Abu Jahl yang menghadang langkah
Muadzin kita selalu mengumandangkan Hayya 'Alal Falah!
Emha Ainun Nadjib
Satu
Masjid itu dua macamnya
Satu ruh, lainnya badan
Satu di atas tanah berdiri
Lainnya bersemayam di hati
Tak boleh hilang salah satunya
Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu
Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu
Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu
Dua
Masjid selalu dua macamnya
Satu terbuat dari bata dan logam
Lainnya tak terperi
Karena sejati
Tiga
Masjid batu bata
Berdiri di mana-mana
Masjid sejati tak menentu tempat tinggalnya
Timbul tenggelam antara ada dan tiada
Mungkin di hati kita
Di dalam jiwa, di pusat sukma
Membisikkannama Allah ta'ala
Kita diajari mengenali-Nya
Di dalam masjid batu bata
Kita melangkah, kemudian bersujud
Perlahan-lahan memasuki masjid sunyi jiwa
Beriktikaf, di jagat tanpa bentuk tanpa warna
Empat
Sangat mahal biaya masjid badan
Padahal temboknya berlumut karena hujan
Adapun masjid ruh kita beli dengan ketakjuban
Tak bisa lapuk karena asma-Nya kita zikirkan
Masjid badan gampang binasa
Matahari mengelupas warnanya
Ketika datang badai, beterbangan gentingnya
Oleh gempa ambruk dindingnya
Masjid ruh mengabadi
Pisau tak sanggup menikamnya
Senapan tak bisa membidiknya
Politik tak mampu memenjarakannya
Lima
Masjid ruh kita baw ke mana-mana
Ke sekolah, kantor, pasar dan tamasya
Kita bawa naik sepeda, berjejal di bis kota
Tanpa seorang pun sanggup mencopetnya
Sebab tangan pencuri amatlah pendeknya
Sedang masjid ruh di dada adalah cakrawala
Cengkeraman tangan para penguasa betapa kerdilnya
Sebab majid ruh adalah semesta raya
Jika kita berumah di masjid ruh
Tak kuasa para musuh melihat kita
Jika kita terjun memasuki genggaman-Nya
Mereka menembak hanya bayangan kita
Enam
Masjid itu dua macamnya
Masjid badan berdiri kaku
Tak bisa digenggam
Tak mungkin kita bawa masuk kuburan
Adapun justru masjid ruh yang mengangkat kita
Melampaui ujung waktu nun di sana
Terbang melintasi seribu alam seribu semesta
Hinggap di keharibaan cinta-Nya
Tujuh
Masjid itu dua macamnya
Orang yang hanya punya masjid pertama
Segera mati sebelum membusuk dagingnya
Karena kiblatnya hanya batu berhala
Tetapi mereka yang sombong dengan masjid kedua
Berkeliaran sebagai ruh gentayangan
Tidak memiliki tanah pijakan
Sehingga kakinya gagal berjalan
Maka hanya bagi orang yang waspada
Dua masjid menjadi satu jumlahnya
Syariat dan hakikat
Menyatu dalam tarikat ke makrifat
Delapan
Bahkan seribu masjid, sejuta masjid
Niscaya hanya satu belaka jumlahnya
Sebab tujuh samudera gerakan sejarah
Bergetar dalam satu ukhuwah islamiyah
Sesekali kita pertengkarkan soal bid'ah
Atau jumlah rakaat sebuah shalat sunnah
Itu sekedar pertengkaran suami istri
Untuk memperoleh kemesraan kembali
Para pemimpin saling bercuriga
Kelompok satu mengafirkan lainnya
Itu namanya belajar mendewasakan khilafah
Sambil menggali penemuan model imamah
Sembilan
Seribu masjid dibangun
Seribu lainnya didirikan
Pesan Allah dijunjung di ubun-ubun
Tagihan masa depan kita cicilkan
Seribu orang mendirikan satu masjid badan
Ketika peradaban menyerah kepada kebuntuan
Hadir engkau semua menyodorkan kawruh
Seribu masjid tumbuh dalam sejarah
Bergetar menyatu sejumlah Allah
Digenggamnya dunia tidak dengan kekuasaan
Melainkan dengan hikmah kepemimpinan
Allah itu mustahil kalah
Sebab kehidupan senantiasa lapar nubuwwah
Kepada berjuta Abu Jahl yang menghadang langkah
Muadzin kita selalu mengumandangkan Hayya 'Alal Falah!
Munajat
Ilahi
cukupkan aku dengan pengaturanMU, bukan pengaturanku sendiri
dengan pilihanMU bukan pilihanku sendiri
Tempatkan aku ditempat yang aku merasa membutuhkanMU
Ilahi
Keluarkan aku dari hinanya diri
sucikan aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk liang kubur
KepadaMU aku meminta petolongan, maka tolonglah aku
kepadaMu aku bersandar maka jangan tinggalkan aku
kepadaMU aku mengaitkan diri, maka jangan jauhkan diriku
dipintuMU aku bersimpuh maka jangan kau usir aku
kepadaMU aku meminta maka jangan kecewakan diriku
Serta karuniaMu yang kuinginkan, maka jangan Kau haramkan aku darinya
Ilahi
Bagaimana aku akan bertekad sementara Engkaulah yang menentukan
tetapi, bagaimana aku tidak akan bertekad sementara Engkau yang memberi perintah.
Ilahi
bagaimana mungkin sesuatu yang bergantung kepadaMU dijadikan petunjuk kepadaMU?
Adakah yang lebih terang dariMU sehingga dapat dijadikan petunjuk kepadaMU
Kapankah Engkau tersembunyi sehingga dibutuhkan dalil yang menunjukkan keberadaanMU
dan kapankah Engkau jauh sehingga alam ini dianggap bisa mengantarkan kepadaMU?
Ilahi
Sungguh buta mata yang tidak mampu melihatmu sebagai Dzat yang dekat dan mengawasi
dan sungguh merugi hamba yang tidak menyertakan cinta kepadaMU.
Ilahi
Hanya Engkau, Tiada Tuhan selainMU
Engkau telah memperkenalkan diri kepada segala sesuatu, sehingga tidak ada yang tidak mengenalMU
Engkau memperkenalkanku kepada segala sesuatu, sehingga aku melihatMu dalam segala sesuatu.
Engkaulah yang tampak bagi segala sesuatu
Wahai Dzat yang bersembunyi dibalik pagar kemuliaanNYa
sehingga tidak terjangkau pandangan mata
Wahai Dzat yang menjelma lewat sempurna keagunganNya sehingga tampak jelas keagunganNya.
bagaimana mungkin Engkau tersembunyi, padahal Engkau maha tampak?
Bagaimana Engkau Ghaib padahal Engkaulah pengawas yang maha hadir.
cukupkan aku dengan pengaturanMU, bukan pengaturanku sendiri
dengan pilihanMU bukan pilihanku sendiri
Tempatkan aku ditempat yang aku merasa membutuhkanMU
Ilahi
Keluarkan aku dari hinanya diri
sucikan aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk liang kubur
KepadaMU aku meminta petolongan, maka tolonglah aku
kepadaMu aku bersandar maka jangan tinggalkan aku
kepadaMU aku mengaitkan diri, maka jangan jauhkan diriku
dipintuMU aku bersimpuh maka jangan kau usir aku
kepadaMU aku meminta maka jangan kecewakan diriku
Serta karuniaMu yang kuinginkan, maka jangan Kau haramkan aku darinya
Ilahi
Bagaimana aku akan bertekad sementara Engkaulah yang menentukan
tetapi, bagaimana aku tidak akan bertekad sementara Engkau yang memberi perintah.
Ilahi
bagaimana mungkin sesuatu yang bergantung kepadaMU dijadikan petunjuk kepadaMU?
Adakah yang lebih terang dariMU sehingga dapat dijadikan petunjuk kepadaMU
Kapankah Engkau tersembunyi sehingga dibutuhkan dalil yang menunjukkan keberadaanMU
dan kapankah Engkau jauh sehingga alam ini dianggap bisa mengantarkan kepadaMU?
Ilahi
Sungguh buta mata yang tidak mampu melihatmu sebagai Dzat yang dekat dan mengawasi
dan sungguh merugi hamba yang tidak menyertakan cinta kepadaMU.
Ilahi
Hanya Engkau, Tiada Tuhan selainMU
Engkau telah memperkenalkan diri kepada segala sesuatu, sehingga tidak ada yang tidak mengenalMU
Engkau memperkenalkanku kepada segala sesuatu, sehingga aku melihatMu dalam segala sesuatu.
Engkaulah yang tampak bagi segala sesuatu
Wahai Dzat yang bersembunyi dibalik pagar kemuliaanNYa
sehingga tidak terjangkau pandangan mata
Wahai Dzat yang menjelma lewat sempurna keagunganNya sehingga tampak jelas keagunganNya.
bagaimana mungkin Engkau tersembunyi, padahal Engkau maha tampak?
Bagaimana Engkau Ghaib padahal Engkaulah pengawas yang maha hadir.
Raja Dari Semua Istighfar
Raja Dari Semua Istighfar
* قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ
أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ،
خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ، وَوَعْدِكَ، مَا
اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.) قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا
بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ
الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ
قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ *
*(صحيح البخاري)*
*Sabda Rasulullah saw :
Raja dari semua doa mohon pengampunan adalah kau ucapkan : “(Wahai Allah,
Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yg menciptaku, dan aku
adalah Hamba Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan
aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung
pada Mu dari keburukan yg kuperbuat, aku sadari kenikmatan Mu atasku, dan
aku sadari pula perbuatan dosa dosaku pada Mu, maka ampunilah aku, karena
tiada yg mengampuni dosa kecuali Engkau). Barangsiapa yg mengucapkannya di
siang hari dg mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk
sorga, barangsiapa yg mengucapkannya dimalam hari dg mendalami maknanya dan
ia wafat sebelum pagi maka ia masuk sorga” (Shahih Bukhari) *
* قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ
أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ،
خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ، وَوَعْدِكَ، مَا
اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.) قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا
بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ
الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ
قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ *
*(صحيح البخاري)*
*Sabda Rasulullah saw :
Raja dari semua doa mohon pengampunan adalah kau ucapkan : “(Wahai Allah,
Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yg menciptaku, dan aku
adalah Hamba Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan
aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung
pada Mu dari keburukan yg kuperbuat, aku sadari kenikmatan Mu atasku, dan
aku sadari pula perbuatan dosa dosaku pada Mu, maka ampunilah aku, karena
tiada yg mengampuni dosa kecuali Engkau). Barangsiapa yg mengucapkannya di
siang hari dg mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk
sorga, barangsiapa yg mengucapkannya dimalam hari dg mendalami maknanya dan
ia wafat sebelum pagi maka ia masuk sorga” (Shahih Bukhari) *
Sabtu, 05 Desember 2009
Penjagaan Dan Kasih Sayang ALLAH SWT Kepada Rasul SAW
Penjagaan Dan Kasih Sayang ALLAH SWT Kepada Rasul SAW
* قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ، وَلَنْ
يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا *
*(صحيح البخاري)*
*Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh Aku Rasulullah (utusan Allah), dan tidak akan Allah membiarkanku
dan kengecewakanku selama lamanya(abadi penjagaan dan perhatian kasih sayang
Allah swt padaku selamanya) ” (Shahih Bukhari) *
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
* حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ
وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ
مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ
دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ
وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...
*
Limpahan puji ke hadirat Allah SWT, Yang maha mengumpulkan ruh jdan jiwa
dalam keluhuran yang abadi, Yang maha mengundang hamba-hambaNya kepada
cahaya keluhuran, sebagaimana Firman Allah SWT :
* وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ( البقرة : 186 *
*“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku“. ( QS. Al Baqarah : 186 )*
Jika seorang hamba berdoa kepada Allah, maka Allah jawab dengan jawaban yang
lebih agung dari setiap doa hambaNya, setiap kali hamba meminta kepada Allah
maka berlimpah anugerah beribu kali lebih besar daripada permintaan
hambaNya, demikian sang maha dermawan dan maha luhur .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Di bulan mulia Dzulqaidah ini yang mana Allah telah menjadikan bulan ini
termasuk *“ Asyhur Al Hurum” *( bulan-bulan mulia), yaitu* Zulqa’dah,
Zulhijjah, Muharram dan Rajab,* empat bulan mulia di dalam setiap tahunnya.
Dimana Sang Nabi SAW sangat banyak beribadah di bulan-bulan itu.
Diriwayatkan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam An Nawawy Ar
(alaihi Rahmatullah : semoga baginya Rahmat Allah swt), di dalam kitab
Syarah An Nawawiy ‘alaa Shahih Muslim teriwayatkan dalam beberapa hadits
shahih bahwa Rasul SAW memperbanyak ibadah di bulan Muharram, memperbanyak
ibadah apapun termasuk puasa dan lainnya. Oleh sebab itulah sampainya kita
di bulan-bulan mulia ini ( Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram, Rajab) empat
bulan yang disebut * Asyhur Al Hurum *yaitu bulan –bulan mulia, yang Allah
SWT memuliakan hamba-hambaNya yang memperbanyak ibadah di bulan-bulan
tersebut. Semoga Allah SWT memastikan kemuliaan padaku dan kalian di dalam
keberkahan Zulqa’dah dan Zulhijjah di dalam cahaya Hajj dan umrah, Ya Rahman
Ya Rahim.
Hadirin hadirat, maka sedemikian banyak saudara-saudara kita kaum muslimin
muslimat yang diundang oleh Allah SWT menuju Baitul Haram, ke dalam
kemuliaan ‘Arafah, ke dalam jamuan Haramain Makkah dan Madinah, di dalam
medan Shafa dan Marwah, di dalam medan thawaf dan Mina di dalam
langkah-langkah keluhuran, di dalam undangan kesucian, diantara mereka
mendapatkan undangan jasadnya namun jiwanya tidak terundangkan dan tidak
terikutkan untuk berangkat, jasadnya berangkat tapi ruhnya di dalam kehinaan
dan keduniawian (misalnya yg niat hajinya hanya untuk gengsi dll, bukan
karena Allah swt atau menunaikan rukun islam). Namun diantara mereka ada
yang jasadnya tidak berangkat, tapi ruhnya berangkat menuju medan haji dan
umrah, jiwanya bersama mereka yang di ‘Arafah , jiwanya bersama mereka yang
di Haramain Makkah dan Madinah, jiwanya bersama mereka yang dalam ziarah ke
Qabr As Syariif , jiwanya bersama mereka yang thawaf dan sa’i walaupun
mereka hidup (tidak berangkat) di negerinya masing- masing.
Semoga aku dan kalian bersama mereka yang ruhnya selalu di dalam undangan
keluhuran Ilahi. Inilah * Di’aayaat Rahmaaniyyah, *undangan-undangan kasih
sayang Allah swt setiap waktu dan kejap sepanjang kehidupan kita.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Seruan kelembutan Ilahi tiada pernah terhenti sepanjang waktu dan saat,
mengundang kita menuju keluhuran, maka naiklah (wahai hadirin hadirat)
kepada keluhuran, maka teruslah menuju kesucian. Jadikan hari-hari Zulqa’dah
dan Zulhijjah mulia ini, hari kita termuliakan pula dengan mereka yang
termuliakan dalam kemuliaan hajj dan umrah . Jadikanlah jiwa kita turut
dalam kemuliaan haji dan umrah, inilah saat-saat kita bertobat . Kalau bukan
di waktu-waktu mulia seperti ini, kita masih menunda daripada lamaran Ilahi
, maka sampai kapan kita akan terus menunda undangan cinta Rabbul ‘alamin
SWT.
* قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ، وَلَنْ
يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا *
*(صحيح البخاري)*
*Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh Aku Rasulullah (utusan Allah), dan tidak akan Allah membiarkanku
dan kengecewakanku selama lamanya(abadi penjagaan dan perhatian kasih sayang
Allah swt padaku selamanya) ” (Shahih Bukhari) *
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
* حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ
وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ
مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ
دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ
وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...
*
Limpahan puji ke hadirat Allah SWT, Yang maha mengumpulkan ruh jdan jiwa
dalam keluhuran yang abadi, Yang maha mengundang hamba-hambaNya kepada
cahaya keluhuran, sebagaimana Firman Allah SWT :
* وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ( البقرة : 186 *
*“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku“. ( QS. Al Baqarah : 186 )*
Jika seorang hamba berdoa kepada Allah, maka Allah jawab dengan jawaban yang
lebih agung dari setiap doa hambaNya, setiap kali hamba meminta kepada Allah
maka berlimpah anugerah beribu kali lebih besar daripada permintaan
hambaNya, demikian sang maha dermawan dan maha luhur .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Di bulan mulia Dzulqaidah ini yang mana Allah telah menjadikan bulan ini
termasuk *“ Asyhur Al Hurum” *( bulan-bulan mulia), yaitu* Zulqa’dah,
Zulhijjah, Muharram dan Rajab,* empat bulan mulia di dalam setiap tahunnya.
Dimana Sang Nabi SAW sangat banyak beribadah di bulan-bulan itu.
Diriwayatkan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam An Nawawy Ar
(alaihi Rahmatullah : semoga baginya Rahmat Allah swt), di dalam kitab
Syarah An Nawawiy ‘alaa Shahih Muslim teriwayatkan dalam beberapa hadits
shahih bahwa Rasul SAW memperbanyak ibadah di bulan Muharram, memperbanyak
ibadah apapun termasuk puasa dan lainnya. Oleh sebab itulah sampainya kita
di bulan-bulan mulia ini ( Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram, Rajab) empat
bulan yang disebut * Asyhur Al Hurum *yaitu bulan –bulan mulia, yang Allah
SWT memuliakan hamba-hambaNya yang memperbanyak ibadah di bulan-bulan
tersebut. Semoga Allah SWT memastikan kemuliaan padaku dan kalian di dalam
keberkahan Zulqa’dah dan Zulhijjah di dalam cahaya Hajj dan umrah, Ya Rahman
Ya Rahim.
Hadirin hadirat, maka sedemikian banyak saudara-saudara kita kaum muslimin
muslimat yang diundang oleh Allah SWT menuju Baitul Haram, ke dalam
kemuliaan ‘Arafah, ke dalam jamuan Haramain Makkah dan Madinah, di dalam
medan Shafa dan Marwah, di dalam medan thawaf dan Mina di dalam
langkah-langkah keluhuran, di dalam undangan kesucian, diantara mereka
mendapatkan undangan jasadnya namun jiwanya tidak terundangkan dan tidak
terikutkan untuk berangkat, jasadnya berangkat tapi ruhnya di dalam kehinaan
dan keduniawian (misalnya yg niat hajinya hanya untuk gengsi dll, bukan
karena Allah swt atau menunaikan rukun islam). Namun diantara mereka ada
yang jasadnya tidak berangkat, tapi ruhnya berangkat menuju medan haji dan
umrah, jiwanya bersama mereka yang di ‘Arafah , jiwanya bersama mereka yang
di Haramain Makkah dan Madinah, jiwanya bersama mereka yang dalam ziarah ke
Qabr As Syariif , jiwanya bersama mereka yang thawaf dan sa’i walaupun
mereka hidup (tidak berangkat) di negerinya masing- masing.
Semoga aku dan kalian bersama mereka yang ruhnya selalu di dalam undangan
keluhuran Ilahi. Inilah * Di’aayaat Rahmaaniyyah, *undangan-undangan kasih
sayang Allah swt setiap waktu dan kejap sepanjang kehidupan kita.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Seruan kelembutan Ilahi tiada pernah terhenti sepanjang waktu dan saat,
mengundang kita menuju keluhuran, maka naiklah (wahai hadirin hadirat)
kepada keluhuran, maka teruslah menuju kesucian. Jadikan hari-hari Zulqa’dah
dan Zulhijjah mulia ini, hari kita termuliakan pula dengan mereka yang
termuliakan dalam kemuliaan hajj dan umrah . Jadikanlah jiwa kita turut
dalam kemuliaan haji dan umrah, inilah saat-saat kita bertobat . Kalau bukan
di waktu-waktu mulia seperti ini, kita masih menunda daripada lamaran Ilahi
, maka sampai kapan kita akan terus menunda undangan cinta Rabbul ‘alamin
SWT.
Langganan:
Postingan (Atom)